Mau Buat Toko? Ini Caranya Dan Modal Yang Perlu Disiapkan!

Membuka toko kelontong menjadi langkah menjanjikan di ranah bisnis, terutama di tengah permintaan konstan akan kebutuhan pokok oleh masyarakat. Dalam era di mana kemudahan dan aksesibilitas menjadi fokus utama, keberadaan toko kelontong yang menyediakan barang-barang esensial semakin vital.

Meskipun pasar yang ketat menantang, memiliki toko kelontong bukan sekadar tentang memenuhi kebutuhan harian, melainkan juga merupakan investasi jangka panjang. Bukan hanya sebagai penopang pendapatan saat ini, tetapi juga sebagai persiapan masa depan yang stabil, termasuk persiapan dana pensiun. 

Oleh karena itu, langkah awal yang tak terhindarkan sebelum memulai usaha adalah melakukan persiapan matang serta menghitung modal yang diperlukan.

1. Pemilihan Lokasi

Lokasi toko menjadi faktor kunci dalam menentukan kesuksesan bisnis kelontong. Lokasi yang strategis dengan akses mudah dan ramai penduduk dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Pertimbangkanlah faktor-faktor seperti keberadaan area pemukiman, sekolah, atau perkantoran. Sebuah survei pasar awal dapat membantu Anda dalam mengevaluasi lokasi yang paling potensial.

2. Perizinan Usaha

Izin usaha merupakan hal yang penting dan harus dipenuhi sebelum membuka toko kelontong. Beberapa izin yang umumnya diperlukan antara lain Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan izin usaha perdagangan lainnya. SIUP adalah izin resmi yang diberikan oleh pemerintah kepada pemilik usaha untuk melakukan kegiatan perdagangan. Sementara itu, TDP adalah dokumen yang memberikan tanda bahwa sebuah perusahaan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

3. Penyediaan Tempat

Siapkanlah tempat yang cukup luas untuk menyimpan barang dan melayani pembeli. Pertimbangkan kebutuhan rak, etalase, dan kulkas agar toko kelontong terlihat rapi dan menarik. Desain interior yang menarik dapat menarik minat pelanggan untuk berbelanja lebih lama di toko Anda.

4. Pemilihan Produk

Produk yang akan dijual harus dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan target pasar di lokasi Anda. Pastikan produk-produk tersebut memiliki variasi yang cukup dan kualitas yang baik. Jangan lupa juga untuk memperhatikan tren pasar dan menyesuaikan inventarisasi toko Anda sesuai dengan permintaan pelanggan.

5. Penyediaan Pemasok

Cari pemasok yang terpercaya dengan harga yang kompetitif. Hubungan yang baik dengan pemasok akan membantu Anda mendapatkan keuntungan maksimal dalam bisnis ini. Pastikan Anda memiliki jaringan pemasok yang andal untuk memastikan ketersediaan stok barang yang stabil dan berkualitas.

6. Pemilihan Peralatan

Pastikan Anda menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti timbangan, mesin kasir, dan alat tulis. Investasi dalam peralatan yang baik dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi operasional toko Anda.

Estimasi Modal:

Biaya awal membuka toko kelontong akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi, luas tempat, dan jenis produk yang dijual. Beberapa komponen modal yang perlu dipertimbangkan meliputi:

1. Sewa Tempat

Biaya sewa tempat merupakan salah satu komponen terbesar dalam estimasi modal. Harga sewa tempat dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan fasilitas yang disediakan. Pastikan Anda memilih lokasi yang sesuai dengan anggaran dan potensi pasar Anda. Estimasi biaya sewa tempat berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per bulan, tergantung pada lokasi dan ukuran tempat.

2. Renovasi

Dalam beberapa kasus, toko mungkin memerlukan renovasi atau penyesuaian sebelum dapat dibuka. Renovasi ini mungkin meliputi pengecatan, perbaikan struktural, atau penambahan fasilitas tambahan. Biaya renovasi dapat bervariasi tergantung pada tingkat perbaikan yang diperlukan. Estimasi biaya renovasi berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

3. Peralatan

Investasi dalam peralatan yang dibutuhkan seperti rak, etalase, kulkas, timbangan, dan mesin kasir adalah bagian penting dari modal awal. Pastikan Anda memilih peralatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan toko Anda. Estimasi biaya peralatan berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

4. Pembelian Produk

Biaya untuk membeli inventaris awal juga perlu dipertimbangkan. Pastikan Anda memiliki stok barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan dan memberikan variasi produk yang cukup. Estimasi biaya pembelian produk berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta.

5. Biaya Operasional

Selain biaya awal, Anda juga perlu memperhitungkan biaya operasional bulanan seperti gaji karyawan, listrik, air, dan biaya promosi. Pastikan Anda memiliki perencanaan keuangan yang matang untuk mengatasi biaya-biaya ini setiap bulannya. Estimasi biaya operasional berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per bulan.

Dengan memperhitungkan semua komponen modal yang telah disebutkan di atas, total modal yang diperlukan untuk membuka toko kelontong dapat berkisar antara Rp 23 juta hingga Rp 58 juta. Jumlah ini akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, ukuran toko, dan jenis produk yang dijual. Pastikan Anda telah melakukan perencanaan keuangan yang matang dan mengalokasikan dana dengan bijak untuk memastikan kelancaran operasional toko kelontong Anda.

Namun di zaman sekarang, semua orang tidak perlu direpotkan dengan metode pembayaran yang konvensional. Gunakan QRIS dan MPStore memiliki layanan yang bisa membantu Anda dalam hal ini. MPStore merupakan platform e-commerce yang menyediakan layanan kulakan online, pemasaran digital, dan bantuan modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan menggunakan layanan MPStore, Anda dapat membuka toko kelontong dengan lebih mudah dan minim risiko.

Membuka toko kelontong memang membutuhkan persiapan yang matang dan estimasi modal yang cukup. Namun, dengan strategi yang tepat dan kerja keras, kesempatan untuk meraih kesuksesan dalam bisnis ini tetap terbuka lebar. Dengan mengikuti panduan lengkap yang telah disediakan dan memanfaatkan solusi dari MPStore, Anda dapat memulai usaha toko kelontong Anda dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi persaingan di pasar.

Comments are closed.