December 19, 2024

Halo, sobat UMKM! Maraknya perkembangan teknologi ternyata juga menjadi penyebab maraknya penipuan digital. Banyak survei maupun riset yang telah membuktikan bahwa fenomena ini memang nyata adanya dan merupakan masalah sosial yang seharusnya dapat di tanggulangi dengan baik.

Riset Nasional “Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium, dan Rekomendasi” yang dilakukan dengan menggunakan metode survei daring dengan sampling non-probabilitas, serta melibatkan 1.700 responden dari kelompok responden yang bervariasi demografinya di 34 provinsi Indonesia, memaparkan realita penipuan di dunia digital.

Dalam hasil riset itu, ada lima jenis penipuan yang paling banyak diterima responden adalah penipuan berkedok hadiah (91,2%), pinjaman digital ilegal (74,8%), pengiriman tautan yang berisi malware atau virus (65,2%), penipuan berkedok krisis keluarga (59,8%), dan investasi ilegal (56%). Sedangkan lima jenis penipuan yang paling sedikit diterima respoden diantaranya penerimaan sekolah/beasiswa palsu (19,9%), penerimaan pada proses penerimaan kerja (20,6%), pembajakan/peretasan akun dompet digital (25,6%), penipuan berkedok asmara/romansa (27, 7%), dan pencurian identitas pribadi (29,2%).

Penipuan berkedok hadiah menjadi jenis pesan penipuan yang paling sering diterima responden karena sifatnya yang cenderung disampaikan secara random dan massal melalui berbagai jenis medium, terutama melalui fitur yang melekat pada setiap telepon seluler (panggilan atau SMS).

Penting untuk tidak menyimpan informasi pribadi seperti scan KTP, SIM, atau Kartu Keluarga online atau di media sosial. Lebih baik simpan data penting secara offline, flashdisk atau hardisk eksternal agar lebih aman dari risiko peretasan yang muncul di internet. Data yang disimpan secara offline, misalnya di flashdisk atau hardisk eksternal, jauh lebih sulit diakses oleh oknum penipuan online. Upaya Ini bisa mengurangi risiko terhadap penipuan online. Selalu periksa tingkat keamanan situs web yang akan kamu gunakan.

Pastikan bahwa situs web yang Anda gunakan setidaknya memiliki sertifikat SSL. Untuk menentukan apakah sebuah situs web memiliki sertifikat SSL, cukup periksa ikon gembok yang terletak di sisi kiri kolom URL. Sertifikat SSL adalah teknologi enkripsi yang digunakan untuk melindungi data yang ditransmisikan antara komputer kamu dan server situs web yang kamu kunjungi. Ketika sebuah situs memiliki sertifikat SSL, informasi yang kamu kirimkan, seperti kata sandi, informasi kartu kredit, atau data pribadi lainnya, akan dienkripsi sehingga tidak dapat dengan mudah diakses oleh penipu.

Sementara itu, jenis kerugiannya pun bermacam-macam. Penipuan digital bagi korbannya tentu bisa menimbulkan banyak kerugian baik yang sifatnya materil dan immateril. Kerugian materil bisa berupa uang, barang, maupun benda fisik lainnya. Sedangkan kerugian immateril bisa berupa waktu, perasaan, kebocoran data pribadi, fisik, maupun lainnya.

Untung atau ruginya tergantung dari seberapa pintar kita menghadapi perkembangan teknologi. Jika kita menghadapinya dengan positif, maka yang akan kita rasakan juga dampak positifnya, begitupula sebaliknya. Yuk perangi kejahatan teknologi dengan berhati hati!