October 21, 2024

Halo, sobat UMKM! Yuk kita kenal bersama persoalan tentang warung Madura. Bagaimana sistem kerjanya, atau bagaimana banyak usaha yang merasa tersaingi karena kehadiran warung Madura.

Kehadiran warung Madura di berbagai daerah di Indonesia memang bukan fenomena baru. Sama seperti warung Tegal yang identik dengan masakan khas Tegal, Jawa Tengah, atau warung Indomie dan bubur (Warmindo) yang didominasi orang Kuningan, Jawa Barat, warung Madura memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, muncul kekhawatiran terkait keberadaan warung Madura. Kekhawatiran ini terutama terkait dengan persaingan dengan warung retail modern dan minimnya regulasi yang mengatur mereka.

Warung Madura bukan sekedar nama toko, melainkan fenomena bisnis dan budaya di Indonesia. Di balik etnis Madura yang identik dengan usaha ini, terdapat strategi branding dan ciri khas yang memikat pelanggan, membuatnya tak lekang oleh waktu dan mampu bersaing di tengah gempuran ritel modern.

Kehadiran warung Madura menjadi bukti bahwa usaha kecil dengan strategi tetap mampu bertahan dan berkembang. “Warung Madura” bukan sekadar label yang menandakan etnisitas pemiliknya. Di mata publik, istilah ini telah menjelma menjadi ikon toko kelontong dengan ciri khas: buka 24 jam, menyediakan berbagai kebutuhan pokok, dan tak jarang, menjual bensin eceran. Keberhasilan “warung Madura” dalam membangun branding ini patut diacungi jempol. Hal ini menunjukkan bahwa usaha berbasis daerah, seperti warung Padang, warung Tegal, dan Warmindo, memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah bisnis modern.

Lalu? apa alasan dibalik pelaku usaha Minimarket yang merasa tersaingi dengan kehadiran orang Madura?

Selain terkenal dengan sate, orang Madura juga memiliki ciri khas yaitu Warung Madura, yang sudah ada sejak tahun 1990 an, seiring mulai menjamurnya Minimarket, yang menurunkan pendapatan warung kelontongan tradisional.

Tidak sedikit masyarakat yang resah dengan kehadiran minimarket, namun sulit dibendung dan bahkan semakin menjamur menekan warung tradisional, tanpa ada kebijakan yang melindungi warung tradisional yang merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Warung Madura tidak beda dengan warung tradisional UMKM lainnya, dengan strategi membuka 24 jam, yang bukan hal mudah didalam pengelolaannya. Kalau dibandingkan dengan minimarket dengan pengelolaan usaha sudah modern, adalah sulit dijadikan saingan, bahkan Warung Madura sangat jauh kalah bersaing dengan minimarket.

Dari sisi manajemen, pengelolaan keuangan, modal, penjualan dan laba, belum lagi minimarket memiliki lokasi dan tempat usaha yang nyaman, lebih luas, fasilitas parkir, karyawan yang rapi, dan masih banyak lagi. Sementara Warung Madura penuh keterbatasan, dan butuh kerja keras untuk membuka usaha 24 jam, agar tetap bertahan.

Keberatan pengusaha Minimarket atas waktu buka warung madura 24 jam, bukan suatu alasan kalah bersaing, karena disaat minimarket tutup, Warung Madura tetap buka, semata untuk menambah penjualan yang kalah bersaing disaat minimarket buka.

Masyarakat sekitar warung madura pun merasa sangat terbantu dengan adanya warung madura tersebut. Kalau permasalahan adanya risiko kejahatan yang mengancam warung madura, tentu sudah ada mitigasi yang disiapkan, sama halnya potensi risiko yang lainnya.

Kalau melihat peraturan pemerintah setempat atas viralnya permasalahan warung madura, tidak ada yang mengatur waktu buka tutup warung tradisional, hanya mengatur minimarket saja.

Pemerintah harus bijak menyikapi permasalahan warung madura dan minimarket ini. Kalaupun pelaku usaha minimarket keberatan, seharunya berkeberatan dibatasi buka sampai jam 22.00 WITA, bukan keberatan atas bukanya warung madura 24 jam.

Sudah selayaknya didaerah wisata yang cukup ramai, membuka usaha 24 jam, karena ada potensi pembeli, kecuali dihari keagamaan.

Masalah tingkat kejahatan di malam hari, seharunya dapat diantisipasi bila ada, dan menjadi tanggung jawab pihak berwajib memberikan keamanan kepada segenap warganya.

Nah jika sobat UMKM berkeinginan untuk membangun sebuah bisnis sebagai pemilik warung Madura, jangan lupa kembangkan warung sobat dengan digitalisasi ya!

Baca juga : Digitalisasi UMKM penting atau ngga sih

Jika sobat masih bingung buat ngembangin bisnis sobat, download MPStore aja yuk! MPStore adalah SuperApps yang di rancang untuk membantu pengembangan warung-warung di seluruh Indonesia ke arah digitalisasi. Banyak fitur menarik yang bisa sobat pakai lewat aplikasi ini, tunggu apalagi? yuk download sekarang!

Download disini