Halo, sobat UMKM! Belakangan ini telah terjadi kelangkaan gas LPG yang cukup membuat warga resah. Pasalnya, kelangkaan ini di sebabkan karena pemerintah melarang warga membeli gas di warung dan harus membeli langsung ke agen. Hal ini tentu saja menimbulkan banyak dampak dalam berbagai bidang.
Salah satu yang terdampak kerugian dari langkanya LPG 3kg ini adalah para UMKM. Kenaikan harga LPG 3 kg memberikan dampak besar pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergantung pada gas ini untuk operasional. Kenaikan ini disebut memengaruhi biaya produksi secara signifikan.
Banyak UMKM kini berada dalam kondisi sulit karena kenaikan harga ini. Kesulitan ini membuat mereka harus memilih antara menekan biaya produksi atau mengurangi volume produksi.
Kelangkaan LPG memperburuk keadaan para UMKM yang memerlukan gas dalam jumlah besar. Mereka sering kesulitan memperoleh gas sehingga aktivitas produksi terganggu.
Selain itu, larangan terhadap penjualan elpiji 3 kg oleh pengecer merupakan upaya untuk mematikan usaha akar rumput. Selama ini, pengecer yang merupakan pengusaha akar rumput beserta warung-warung kecil mendapatkan manfaat dari penjualan elpiji 3 kg.
Selain memberantas usaha penyediaan elpiji eceran, para pelaku UMKM yang juga merupakan aktor akar rumput ikut dirugikan atas kebijakan tersebut karena timbulnya kelangkaan gas. Para pelaku UMKM cukup sulit mendapatkan stok gas subsidi di lapangan dan mengharuskan mereka mengantre panjang.
Pembatasan distribusi LPG 3 kg bisa mempersulit masyarakat, terutama mereka yang selama ini mengandalkan ketersediaan LPG di warung-warung kecil sekitar rumah. Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat harus menempuh jarak lebih jauh hanya untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
Dalam mekanisme pasar, keterbatasan pasokan sering kali menyebabkan kenaikan harga. Jika pangkalan resmi tidak dapat memenuhi permintaan dengan cukup, maka hal ini dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
Pemerintah harus tegas untuk mencari solusi yang lebih tepat untuk masalah ini. Pembatasan gas subsidi 3kg bukanlah solusi terbaik mengingat banyak warga yang faktanya kesusahan dengan kebijakan ini.